FORMAT PENULISAN PUISI DALAM ALIRAN PUISI BARU

FORMAT PENULISAN PUISI DALAM ALIRAN PUISI BARU

1. Judul

Judul ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada keseluruhan kata atau setiap awal kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna), kecuali kata tugas seperti dikedaridanyang.

Contoh:
SETAPAK SURGA YANG TAK BERHARGA
atau
Setapak Surga yang Tak Berharga


2. Baris

Awal kata pada setiap baris ditulis dengan menggunakan huruf kapital. Tujuannya untuk membedakan antara baris yang satu dengan baris yang lainnya. Karena pada dasarnya, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna), kecuali kata tugas seperti dikedaridanyang. Kata tugas baru diperbolehkan ditulis menggunakan huruf kapital apabila berada di awal baris.

Contoh:
Dulu, kau adalah setapak surga
Yang mengunggah aura-aura kesejukan
Namun kini tinggal rasa yang tak berharga
Dalam hati yang bersimbah keterpurukan 


3. Tipografi

Tipografi (tata wajah) merupakan bentuk yang membedakan puisi dengan prosa. Larik-larik puisi tidak berbentuk seperti paragraf tetapi berbentuk bait. Tipografi atau bentuk penyajian bait dalam Aliran Puisi Baru mengikuti jenis puisi yang akan ditulis.

Contoh:
Dulu, kau yang selalu menghiasi
Sejuta cerita dengan segudang canda tawa
Namun kini semua terasa basi
Dalam relung sukma jiwa

Dulu, kau adalah setapak surga
Yang mengunggah aura-aura kesejukan
Namun kini tinggal rasa yang tak berharga
Dalam hati yang bersimbah keterpurukan

Dulu, kau yang paling indah
Dalam sendi-sendi pusaka hati
Namun kini semua telah musnah
Bersama kesadaranmu yang telah mati 


4. Jenis Puisi

Seperti yang dijelaskan pada poin ke-3, jenis puisi mengikuti jumlah baris dalam setiap bait. Karena puisi tersebut di atas setiap baitnya masing-masing 4 baris. Maka jenis puisi ditulis sebagai:
Quatrain _ Sajak 4 Seuntai.

Jenis puisi wajib ditulis dengan tujuan agar setiap anggota lama maupun anggota yang baru bergabung dapat mengenal, memahami, dan mengerti tentang jenis-jenis puisi baru.


5. Titi Mangsa

Titimangsa artinya adalah waktu. Jadi titimangsa dalam Aliran Puisi Baru adalah tempat, tanggal atau waktu pada saat puisi dibuat.

Contoh:
Krui Selatan, 24 Juni 2014



Bandar Lampung, 10 Maret 2015
Dirut Aira Atlantis Publishing,

Edi Saputra, S.Pd., as Elank Tak Bersayap.



Sumber: https://web.facebook.com/notes/aira-atlantis-publishing-for-aliran-puisi-baru/format-penulisan-puisi-dalam-aliran-puisi-baru/947331265279480?_rdr


asadanrasa

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

2 comments:

  1. Terima kasih. Penjelasan ini,sangat membantu dan meyakinkan saya dalam mengedit karya puisi saya.

    ReplyDelete